Teteh sayang, sebagai sulung, jarak Teteh dengan adik Diaz yang lahir enam tahun kemudian itu memberikan ruang waktu yang panjang kepada kami untuk fokus perhatian dan kasih sayang kepada Teteh, apa pun situasinya. Tapi masa-masa Teteh kecil itu, yang tak pernah lepas dari ingatan kami, rasanya baru kemarin. Kami tersentak ketika beberapa bulan lalu Teteh meninggalkan kami untuk menetap di Bandung karena Teteh kuliah di Unpad, dan hari ini Teteh ulang tahun ke 18. Tapi kami sadar, Teh. Teteh dari kecil memang selalu punya keinginan kuat untuk mencapai apa yang diinginkan. Bukan hanya dengan belajar dan usaha, tapi juga dengan doa-doa yang Teteh panjatkan usai shalat Teteh, baik shalat yang wajib, maupun tahajud dan dhuha. Dan sekarang saatnya bagi Teteh untuk lebih keras lagi meraih semua cita-cita itu. Ayah dan Bunda hanya bisa memanjatkan doa agar Teteh selalu bahagia, dilindungi Allah dan tercapai semua yang Teteh inginkan. Kami percayakan semuanya ke Teteh, jaga kesehatan, belajar mandiri, jangan gampang menyerah, selalu baik terhadap sekeliling, dan jangan tinggalkan serta jangan telat untuk selalu beribadah....
Meskipun Teteh tidak selalu di samping kami, doa kami selalu menyertai Teteh. Karena semua memang ada masanya Teh. Meski rasanya baru kemarin kamu digendong, Teh. Rasanya baru kemarin.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar